Slide1
Societeit de Harmonie te Kawisari

Societeit de Harmonie te Kawisari memiliki lima kamar yang indah dan luas - dilengkapi dengan pemandangan rindang perkebunan yang tenang. Luangkan waktu sejenak untuk mengelilingi api unggun dan menikmati nikmatnya barbeque di bawah seribu bintang, dan jelajahi perkebunan untuk menemukan harta tersembunyi yang ditawarkan Kawisari.

Slide1
Societeit de Harmonie te Kawisari

Societeit de Harmonie te Kawisari memiliki lima kamar yang indah dan luas - dilengkapi dengan pemandangan rindang perkebunan yang tenang. Luangkan waktu sejenak untuk mengelilingi api unggun dan menikmati nikmatnya barbeque di bawah seribu bintang, dan jelajahi perkebunan untuk menemukan harta tersembunyi yang ditawarkan Kawisari.

Slide1
Societeit de Harmonie te Kawisari

Societeit de Harmonie te Kawisari memiliki lima kamar yang indah dan luas - dilengkapi dengan pemandangan rindang perkebunan yang tenang. Luangkan waktu sejenak untuk mengelilingi api unggun dan menikmati nikmatnya barbeque di bawah seribu bintang, dan jelajahi perkebunan untuk menemukan harta tersembunyi yang ditawarkan Kawisari.

previous arrow
next arrow
Slider our commitment
Societeit de
Harmonie te Kawisari
Societeit de Harmonie te Kawisari memiliki lima kamar yang indah dan luas - dilengkapi dengan pemandangan rindang perkebunan yang tenang. Luangkan waktu sejenak untuk mengelilingi api unggun dan menikmati nikmatnya barbeque di bawah seribu bintang, dan jelajahi perkebunan untuk menemukan harta tersembunyi yang ditawarkan Kawisari.

Ribbon Left
History
Ribbon Right

The History

SOCIETEIT DE HARMONIE TE KAWISARI

WLINGI, BLITAR
PENGHANCURAN GEDUNG BERSEJARAH YANG DIBANGUN DIZAMAN RAFFLES 1811

Club ini dahulunya ditahun sekitar 1900 berdiri di dua perkebunan yang  dimiliki oleh satu perusahaan  yang bernama  RUBBER ONDERNEMING SENGON yang dipimpin oleh Mr. J.T.BARKMEIJER, yang menggagas pemasangan telpon pertama di daerah Wlingi yang saat itu dipenuhi dengan  15 onderneming besar.Oleh karena jasanya tersebut, maka nomor telpon diperusahaan itu bernomor 1.

Kedua perkebunan ini berlokasi bersebelahan dan menjadi satu di area  seluas kira kira 850 hektar tanah erfpacht ( hak guna usaha ) di perkebunan kopi Kawisari dan Perkebunan kopi Sengon.

Di dua perkebunan inilah sekitar tahun 1900 berdiri sebuah club kecil bernama SOCIETEIT de HARMONIE te KAWISARI yang berdiri di Perkebunan Sengon dan Pekebunan Kawisari, pembangunannya sangat diinspirasi oleh Societeit de Harmonie te Batavia.

Selain memproduksi bijih kopi unggulan, perkebunan Kawisari dan Sengon ini juga pernah menghasilkan suatu campuran campuran kopi bermerek Kopi Babah yang menggunakan bijih bijih premium dari perkebunan kopi Kawisari. Dua merek yang berhubungan dengan kopi unggulan ini yaitu Kopi Kawisari dari segi bijihnya dan kopi Babah dari segi resep campurannya inilah yang selama puluhan tahun dibeli oleh Societeit de Harmonie te Batavia dijalan Rijswiyk Batavia Centrum.

Hubungan bisnis penjualan kopi unggulan selama puluhan tahun ini terjadi berkat kesungguhan dan kepiawaian Mr. J.T.Barkmeijer yang sebagai admistratur pimpinan tertinggi perkebunan Kawisari dan Sengon yang telah berhasil menanam bibit bibit kopi unggulnya sehingga hasil perkebunan ini terus menerus di gunakan oleh sebuah club terbesar di Asia Tenggara yaitu Societeit de Harmonie te Batavia.

Mr. J.T Barkmeijer berhasil mengmbangkan bibit bibit yang ditanam pertama kali ditahun 1845 oleh para Pangeran dari daerah sekitar Blitar dan Kediri.Demikian juga dengan campuran campuran kopi yang berhasil diolah oleh keluarga besar Ong Ting dan Ong Liang yang juga sering bertukar resep campuran kopi dengan para bar tender dari Harmonie Batavia yang dulu terletak di Jalan Veteran Jakarta Pusat, persis disamping Istana Negara Republik Indonesia.

Tuan Ong Ting sebenarnya dalah seorang peracik tembakau rokok kretek yang menyandang gelar  EERE DIPLOMA, DER “ SIRENE PARK”-TENTOONSTELLING TE BATAVIA 1918.

Campuran kopi racikannya yang berhasil menembus selera berkopi ria para bartender de Harmonie Batavia adalah berkat bijih bijih kopi perkebunan Kawisari yang diolahnya dengan mengambil inspirasi bagaimana ia meracik tembako yang pahit, menjadi sesuatu “impian” yang menyegarkan tubuh.

Karena pergaulannya dengan para bartender Harmonie, maka Ting Liang berhasil memasuki gedung Harmonie te Batavia di Rijswijk straat dengan alasan mengantar kiriman kiriman biji kopi dan roasting kopinya, padahal Gedung Harmonie itu terlarang dimasuki oleh orang orang bukan berkulit putih, kecuali orang orang Tionghoa yang sangat berpengaruh seperti Raja Gula Oei Tiong Ham, Raja  Kapal Cheong Fatt Tze dsb,  karena Taipan Taipan ini  memiliki pegawai pegawai bangsa kulit putih yang mengatur proses perijinan orang non kulit putih boleh sejenak mengunjungi societeit ini.

Societeit De Harmonie te Kawisari

Kekaguman Ting Liang ini mempengaruhi Mr. J.T.Barkmeijer, disebabkan di daerah Wling Blitar berlokasi 15 perkebunan besar yang setiap administraturnya adalah orang Eropah, mereka sangat memerlukan sebuah club pergaulan yang berkelas, belum lagi orang orang pengusaha Timur asing yang sangat kaya raya berkat pabrik pabrik cigaren, onderneming dan para bangsawan daerah Blitar yang terkenal keningratannya…terbentuklah Soecieteit de Harmonie te Kawisari yang berdiri di perkebunan kopi Sengon dan Perkebunan Kopi Kawisari. (ada dua Societeit de Harmonie)

Namun situasi politik di Indonesia tidak memungkinkan sebuah club berbau barat untuk berkembang, Pergerakan Pergerakan kemerdekaan sedikit demi sedikit mengarahkan club ini kearah penutupan.

Ketika itu ibukota negara berada di Jogjakarta, para pemimpin kita, secara terus menerus mengobarkan semangat perjuangan kemerdekaan, politik didalam negeri sangat diliputi suasana perjuangan yang penuh kepahlawanan.

 

History

Puncaknya adalah pembakaran terhadap hasil hasil perkebunan  Sengon dan Kawisari, berupa karet dan kopi berkelas dunia yang akan diexport keluar negeri melalui pelabuhan Probolinggo, dibakar oleh para pejuang agar tidak dapat dimanfaatkan oleh pihak Penjajah Belanda.

Harga Kopi dan karet perkebunan Kawisari dan Sengon itu belum ada yang dibayar oleh para importir di luar negeri negeri tujuan export,karena barang telah dibakar sebelum naik kapal,  jumlahnya sangat besar, sehingga Perkebunan Kawisari mengalami kerugian yang sangat besar,…subsidi terhadap Societeit de Harmonie te Kawisari tidak lagi dapat dilakukan oleh management Perkebunan Kawisari, sehingga tutuplah Harmonie di dua perkebunan ini untuk selamanya.

Situasi ini berbeda dengan tutupnya secara permanen Societeit de Harmonie te Batavia di Rijswijk straat, Jakarta centrum.

2022 adalah genap 37 tahun ( sejak 1985 ) peristiwa dramatis dihancurkannya Gedung Societeit de Harmonie di jalan Rijswijk , Batavia Centrum .untuk parkir sekretariat negara dan perluasan jalan. Atas perintah Wakil Presiden.

Gedung tua yang amat bersejarah itu dibangun pada tahun 1811 atas perintah Letnan Gubernur jenderal Sir Stamford Raffles.

Raffles juga yang meresmikan pembukaan club elite tersebut dengan melemparkan seluruh anak kunci gedung kedalam sungai Ciliwung yang mengalir tepat didepan Societeit. Dengan maksud dan harapan bahwa club elite tersebut tidak akan pernah ditutup sepanjang sejarah.

Gedung yang berdiri megah diwilayah tanah air Indonesia itu menjadi kebanggaan yang luar biasa karena sejarah panjang selama ratusan tahun yang terkandung didalamnya,elegansi tiada tara dari  para tamu tamu nya para kaum super elitis, yang sengaja berdandan dan berdansa,  peristiwa peristiwa yang terjadi  selama ratusan tahun di tempat tersebut, club  yang sangat trendy untuk bergossip ria dan intrick demi intrick berseliweran diantara para politikus  zaman panjajahan  terjadi didalam gedung ini, ia juga pernah dinobatkan sebagai gedung komersial terindah diseluruh Asia Tenggara.

SOCIETEIT de HARMONIE te KAWISARI di Wlingi yang tampil sederhana nan elegance ini, pada tahun rentang waktu 1900 an, mengingatkan kita akan sejarah “Cafe Maxim*s de Paris “, a place to be seen,  pusat gossip dan intrick para selebrity Internasional.

Keunikan para langganannya tidak jauh bedanya dengan langganan Kawisari yang mempunyai keunikan tersendiri seperti Madam Margrethe, yang selalu memilih duduk di tengah hutan Perkebunan Kawisari dan Sengon yang berlokasi didekat  bangunan club ini.  

Yang ia gambarkan sebagai “ a dream on the Orient Express “, kegemarannya menulis surat kepada Agatha Christie, penulis novel novel kelas wahid, yang saat itu sedang berada di Istanbul sungguh mewarnai setiap  kehadirannya di Cafe  Harmonie.

TUGU, sebagai pemilik satu satunya dari Perkebunan Kopi kawisari seluas 850 hektar dilereng gunung Kelud, mengenang sejarah Harmonie di perkebunan yang indah ini dan selalu teringat kepada  ucapan Raffles :

“….. Jika anda tidak bisa membangunnya,

maka janganlah anda menghancurkannya”…..

Ucapan letnan jenderal Sir Stamford Raffles diawal abad 19 ini sungguh membekas dihati kami keluarga TUGU. Untuk itulah, nama club zaman penjajahan ini kami hadirkan kembali sebagai tetenger akan betapa romantisnya sejarah bangsa Indonesia yang oleh sebagian penguasanya sendiri telah dilupakan.

Tentu bentuk bangunan di Perkebunan Kawisari dan kesemuanya, sejak doeloe dan sekarang,  tidak mungkin ada yang sama dengan asli club elite tersebut.

Namun penghancuran Societeit aslinya di Batavia yang sangat dramatis di Bulan Maret 1985, akan terus dikenang sebagai “dark day”  dihati seluruh umat manusia yang mencintai peradaban…

Ini tragedi luar biasa yang sewajarnya memberi pelajaran berharga bagi generasi penerus bangsa Indonesia agar penghancuran gedung tua yg sangat bersejarah dimanapun berada tidak boleh terulang lagi…

SOCIETEIT de HARMONIE te KAWISARI WLINGI, BLITAR

Perkebunan Kopi  Kawisari 2-2-2022.

Video

Photo Gallery

Ribbon Left

SOCIETEIT DE HARMONIE TE KAWISARI

Manjakan diri Anda dengan mengikuti Tugu Kawisari Plantation Coffee Journey dan nikmati tenangnya beristirahat di villa yang terinspirasi dari Societeit de Harmonie te Batavia yang legendaris.

Societeit de Harmonie te Kawisari memiliki lima kamar yang indah dan luas – dilengkapi dengan pemandangan rindang perkebunan yang tenang. Luangkan waktu sejenak untuk mengelilingi api unggun dan menikmati nikmatnya barbeque di bawah seribu bintang, dan jelajahi perkebunan untuk menemukan harta tersembunyi yang ditawarkan Kawisari.

Termasuk :
Sarapan, Camilan Tradisional Lokal, Makan Siang, dan Makan Malam.

Ribbon Right

Master Suite

Dengan nuansa pedesaan yang menawan dan tenang, Master Suite seluas 69-meter persegi ini merupakan kamar terbesar di villa ini. Kamar ini terdiri dari ruang tamu, kamar mandi yang luas, dan ruang makan pribadi. Kamar ini pilihan yang sempurna untuk masa inap yang lama.

Standard Suite

Kawisari Plantation House memiliki 3 suite standar yang semuanya memiliki gaya open-plan dilengkapi dengan dua tempat tidur queen-size, kamar mandi, dan ruang tamu. Dengan luas 41-meter persegi, kamar ini dapat menampung hingga 4 tamu dengan nyaman, menjadikannya pilihan yang tepat untuk keluarga atau grup.

Junior Room

Junior Room ini berukuran 11-meter persegi, dilengkapi dengan tempat tidur double, meja rias, dan meja kerja. Kamar memiliki akses ke kamar mandi bersama tepat di luar kamar dan sangat cocok untuk solo traveler atau untuk persinggahan singkat.

Fasilitas & Layanan

Fasilitas Kamar

Ribbon Left

THE KAWISARI EXPERIENCES

Bangun dan nikmati aroma kopi yang baru dipanggang di perkebunan kopi tertua di Jawa yang juga merupakan perkebunan kopi organik terbesar di Indonesia, terletak di lereng Gunung Kelud & Gunung Kawi yang megah, sekitar 600-1.200 meter di atas laut. Untuk benar-benar tenggelam dalam warisan, budaya, dan keindahan alam Perkebunan Kopi Kawisari, kami menyarankan Anda untuk mencoba beberapa kegiatan yang dapat dinikmati di bawah ini:

Sunset Panorama

THE KAWISARI COFFEE MUSEUM TOUR


Luangkan waktu untuk menemukan sejarah dan cerita menarik dari Perkebunan Kopi Kawisari yang merupakan perkebunan kopi tertua di Jawa sejak 1870. Mulai dari foto-foto lama, papan nama, transkrip, pakaian,hingga telepon jaman dahulu, bersiaplah untuk tenggelam dalam alur cerita Perkebunan Kopi Kawisari di masa kurang lebih 150 tahun lalu, seperti yang diceritakan dari generasi ke generasi oleh masyarakat Kawisari.

Tidak Dipungut Biaya

THE KAWISARI
COFFEE MUSEUM

Museum Tour
Sunset Panorama

PICNIC BY THE RIVER

Sarapan / Kopi Pagi / Makan Siang / Sajian Teh Sore


Nikmati piknik nan unik dan mewah di tepi sungai dengan pemandangan sawah dan hutan tropis yang dikelilingi pemandangan alam, sembari menikmati hidangan tradisional serta kopi Kawisari yang baru dipanggang dan diseduh serta ragam pilihan teh Jawa.

PICNIC
BY THE RIVER

Picnic By The River
Sunset Panorama

HIKING THE KAWISARI PLANTATION


Memiliki berbagai jalur pendakian dengan beragam tingkat kesulitan mulai dari 1-4 jam, Anda dapat berkonsultasi dengan kepala pelayan Anda untuk peta jalur pendakian untuk mendaki sendiri atau ditemani dengan pemandu.

Aktivitas bebas untuk mendaki tanpa pemandu

HIKING THE
KAWISARI PLANTATION

Hiking
Sunset Panorama

THE KAWISARI COFFEE TOUR


Nikmati tur santai di sekitar perkebunan, termasuk berjalan-jalan dan menggunakan mobil perkebunan untuk belajar tentang bagaimana kami menanam biji kopi Jawa terbaik yang juga pemenang penghargaan; mulai dari pembibitan hingga proses panen, hingga dari pemetikan ceri kopi ke pemanggangan. Anda juga akan mempelajari cara tradisional memanggang biji kopi turun-temurun yang telah diwariskan selama lebih dari satu abad.

Tur ini termasuk makan siang tradisional yang disajikan oleh penduduk Kawisari di lembah perkebunan, serta mencicipi kopi Kawisari Arabika dan Robusta.

Pelajari lebih lanjut tentang Kopi Kawisari di buklet Kopi Kawisari yang dapat Anda temukan di Kawisari Plantation House.

THE KAWISARI
COFFEE TOUR

Kawisaricoffee Tour
Sunset Panorama

THE KAWISARI CLOVE CLASS


Selain pohon kopi robusta dan arabika, 550 hektar kebun Kawisari juga memiliki 3.800 pohon cengkeh.

Pada awal 200 SM, rombongan dari Jawa menuju ke sebuah istana dinasti Han Cina dengan menyimpan cengkeh di dalam mulut mereka untuk mengharumkan napas selama pertemuan dengan sang kaisar. Selama akhir abad pertengahan, cengkeh digunakan di Eropa untuk mengawetkan, membumbui, dan menghias makanan. Budidaya cengkeh pada saat itu hampir sangat terbatas di Indonesia, dan pada awal abad ke-17 Belanda membasmi cengkeh di seluruh pulau kecuali Amboina dan Ternate untuk menciptakan kelangkaan dan mempertahankan harga tinggi. Pada paruh kedua abad ke-18, Prancis menyelundupkan cengkeh dari Hindia Timur ke pulau-pulau Samudra Hindia dan New World dan berhasil mematahkan monopoli Belanda.

Indonesia kini menjadi produsen cengkeh terbesar di dunia, diikuti oleh Madagaskar, Tanzania, dan Sri Lanka.

Pelajari tentang penanaman cengkeh Jawa serta proses panennya di Kawisari.

THE KAWISARI
CLOVE CLASS

Kawisaricoffee Clove Class
Sunset Panorama

THE KAWISARI RUBBER CLASS


Jawa Timur merupakan produsen karet terbesar ke-3 di Indonesia.

Pada tahun 1864 tanaman karet pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Awalnya, karet ditanam di Kebun Raya Bogor sebagai tanaman koleksi dan kemudian dikembangkan ke beberapa daerah di Indonesia sebagai tanaman komersial. Saat itu, pemerintah Belanda mengembangkan karet karena kopi dan tembakau yang menjadi pasar andalan mereka sedang menurun.

Pemerintah Belanda mengundang investor dari negara lain untuk mengembangkan industri karet di Hindia Belanda. Perusahaan asing pertama yang menanam karet dan mengelolanya secara komersial di Indonesia adalah Harrison and Crossfield Company yang membuka pasar perkebunan karet di Malaysia. Setelah itu, diikuti oleh perusahaan lain, seperti Sociente Financiere des Caoutchous dari Belgia pada tahun 1909, dan perusahaan gabungan antara Belanda dan Amerika Serikat, Holland Amerikaanse Plantage Maatschappij pada tahun 1910-1911. Belanda memberikan dukungan penuh kepada investor asing untuk mengembangkan industri karet di Indonesia. Mereka memfasilitasi proses pembukaan lahan, penyediaan tenaga kerja, infrastruktur, teknologi pengolahan dan pemasaran. Konsesi sewa tanah dalam perjanjian jangka panjang hanya dikenakan pajak sebesar 1-2% dari biaya pembukaan lahan dan tenaga kerja dibayar sangat rendah.

Kini, Perkebunan Kawisari mendedikasikan 130 hektar lahannya untuk 62.100 pohon karet, menghasilkan 10 -15 ton karet per tahun.

Ambil kelas ini untuk mempelajari lebih lanjut mengenai bagaimana proses menanam, memanen, dan memproses karet di Kawisari. Pelajari dan saksikansecara langsung cara mengekstrak karet dari pohon di pagi hari.

THE KAWISARI
RUBBER CLASS

Kawisari Rubber Class
Sunset Panorama

COFFEE CUPPING AT THE KAWISARI


Pelajari dan temukan berbagai rasa kopi Kawisari, mulai dari robusta organik, arabika, peaberry, longberry, serta berbagai kopi infused (fermentasi).

COFFEE CUPPING
AT THE KAWISARI

Coffee Cupping
Sunset Panorama

HORSERIDING-WATERFALL STOP & MOUNTAIN VIEW


Nikmati kehidupan pedesaan di atas kuda yang akan membawa Anda melewati hutan, air terjun, serta menikmati pemandangan indah di atas bukit, dengan berhenti di platform Kawisari Mountaintop Point untuk menikmati secangkir kopi atau anggur nan nikmat dimanjakan dengan pemandangan paling menakjubkan Gunung Kawi dan Gunung Kelud.

HORSERIDING-WATERFALL STOP & MOUNTAINS VIEW

Horseriding
Organic Vegetable Nursery

ORGANIC VEGETABLE NURSERY


Kunjungi kebun pembibitan untuk belajar menanam dan merawat sayuran organik Kawisari, mulai dari kangkung, kubis, rempah Vietnam, dan tumbuhan organic lainnya.

ORGANIK
VEGETABLE NURSERY

Organic Vegetable Nursery
Traditional Cooking Class

TRADITIONAL COOKING CLASS


Pelajari bagaimana memasak makanan Kawisari khas Jawa Timur yang sederhana dan lezat dari koki Kawisari – Ibu No dengan menggunakan bahan segar dari perkebunan yang langsung dipanen pada hari yang sama.

TRADITIONAL
COOKING CLASS

Traditional Cooking Class
Bonfire & BBQ

BONFIRE & BBQ UNDER THE STARS


Nikmati sejuknya pegunungan di bawah sejuta bintang, ditemani dengan hangatnya api unggun untuk memanggang marshmallow dan jagung rebus Anda.

BONFIRE & BBQ
UNDER THE STARS

Bonfire & BBQ
Ribbon Right

Ribbon Left
History
Ribbon Right

The History

SOCIETEIT DE HARMONIE TE KAWISARI

WLINGI, BLITAR
PENGHANCURAN GEDUNG BERSEJARAH YANG DIBANGUN DIZAMAN RAFFLES 1811

Club ini dahulunya ditahun sekitar 1900 berdiri di dua perkebunan yang  dimiliki oleh satu perusahaan  yang bernama  RUBBER ONDERNEMING SENGON yang dipimpin oleh Mr. J.T.BARKMEIJER, yang menggagas pemasangan telpon pertama di daerah Wlingi yang saat itu dipenuhi dengan  15 onderneming besar.Oleh karena jasanya tersebut, maka nomor telpon diperusahaan itu bernomor 1.

Kedua perkebunan ini berlokasi bersebelahan dan menjadi satu di area  seluas kira kira 850 hektar tanah erfpacht ( hak guna usaha ) di perkebunan kopi Kawisari dan Perkebunan kopi Sengon.

Di dua perkebunan inilah sekitar tahun 1900 berdiri sebuah club kecil bernama SOCIETEIT de HARMONIE te KAWISARI yang berdiri di Perkebunan Sengon dan Pekebunan Kawisari, pembangunannya sangat diinspirasi oleh Societeit de Harmonie te Batavia.

Selain memproduksi bijih kopi unggulan, perkebunan Kawisari dan Sengon ini juga pernah menghasilkan suatu campuran campuran kopi bermerek Kopi Babah yang menggunakan bijih bijih premium dari perkebunan kopi Kawisari. Dua merek yang berhubungan dengan kopi unggulan ini yaitu Kopi Kawisari dari segi bijihnya dan kopi Babah dari segi resep campurannya inilah yang selama puluhan tahun dibeli oleh Societeit de Harmonie te Batavia dijalan Rijswiyk Batavia Centrum.

Hubungan bisnis penjualan kopi unggulan selama puluhan tahun ini terjadi berkat kesungguhan dan kepiawaian Mr. J.T.Barkmeijer yang sebagai admistratur pimpinan tertinggi perkebunan Kawisari dan Sengon yang telah berhasil menanam bibit bibit kopi unggulnya sehingga hasil perkebunan ini terus menerus di gunakan oleh sebuah club terbesar di Asia Tenggara yaitu Societeit de Harmonie te Batavia.

Mr. J.T Barkmeijer berhasil mengmbangkan bibit bibit yang ditanam pertama kali ditahun 1845 oleh para Pangeran dari daerah sekitar Blitar dan Kediri.Demikian juga dengan campuran campuran kopi yang berhasil diolah oleh keluarga besar Ong Ting dan Ong Liang yang juga sering bertukar resep campuran kopi dengan para bar tender dari Harmonie Batavia yang dulu terletak di Jalan Veteran Jakarta Pusat, persis disamping Istana Negara Republik Indonesia.

Tuan Ong Ting sebenarnya dalah seorang peracik tembakau rokok kretek yang menyandang gelar  EERE DIPLOMA, DER “ SIRENE PARK”-TENTOONSTELLING TE BATAVIA 1918.

Campuran kopi racikannya yang berhasil menembus selera berkopi ria para bartender de Harmonie Batavia adalah berkat bijih bijih kopi perkebunan Kawisari yang diolahnya dengan mengambil inspirasi bagaimana ia meracik tembako yang pahit, menjadi sesuatu “impian” yang menyegarkan tubuh.

Karena pergaulannya dengan para bartender Harmonie, maka Ting Liang berhasil memasuki gedung Harmonie te Batavia di Rijswijk straat dengan alasan mengantar kiriman kiriman biji kopi dan roasting kopinya, padahal Gedung Harmonie itu terlarang dimasuki oleh orang orang bukan berkulit putih, kecuali orang orang Tionghoa yang sangat berpengaruh seperti Raja Gula Oei Tiong Ham, Raja  Kapal Cheong Fatt Tze dsb,  karena Taipan Taipan ini  memiliki pegawai pegawai bangsa kulit putih yang mengatur proses perijinan orang non kulit putih boleh sejenak mengunjungi societeit ini.

Societeit De Harmonie te Kawisari

Kekaguman Ting Liang ini mempengaruhi Mr. J.T.Barkmeijer, disebabkan di daerah Wling Blitar berlokasi 15 perkebunan besar yang setiap administraturnya adalah orang Eropah, mereka sangat memerlukan sebuah club pergaulan yang berkelas, belum lagi orang orang pengusaha Timur asing yang sangat kaya raya berkat pabrik pabrik cigaren, onderneming dan para bangsawan daerah Blitar yang terkenal keningratannya…terbentuklah Soecieteit de Harmonie te Kawisari yang berdiri di perkebunan kopi Sengon dan Perkebunan Kopi Kawisari. (ada dua Societeit de Harmonie)

Namun situasi politik di Indonesia tidak memungkinkan sebuah club berbau barat untuk berkembang, Pergerakan Pergerakan kemerdekaan sedikit demi sedikit mengarahkan club ini kearah penutupan.

Ketika itu ibukota negara berada di Jogjakarta, para pemimpin kita, secara terus menerus mengobarkan semangat perjuangan kemerdekaan, politik didalam negeri sangat diliputi suasana perjuangan yang penuh kepahlawanan.

 

History

Puncaknya adalah pembakaran terhadap hasil hasil perkebunan  Sengon dan Kawisari, berupa karet dan kopi berkelas dunia yang akan diexport keluar negeri melalui pelabuhan Probolinggo, dibakar oleh para pejuang agar tidak dapat dimanfaatkan oleh pihak Penjajah Belanda.

Harga Kopi dan karet perkebunan Kawisari dan Sengon itu belum ada yang dibayar oleh para importir di luar negeri negeri tujuan export,karena barang telah dibakar sebelum naik kapal,  jumlahnya sangat besar, sehingga Perkebunan Kawisari mengalami kerugian yang sangat besar,…subsidi terhadap Societeit de Harmonie te Kawisari tidak lagi dapat dilakukan oleh management Perkebunan Kawisari, sehingga tutuplah Harmonie di dua perkebunan ini untuk selamanya.

Situasi ini berbeda dengan tutupnya secara permanen Societeit de Harmonie te Batavia di Rijswijk straat, Jakarta centrum.

2022 adalah genap 37 tahun ( sejak 1985 ) peristiwa dramatis dihancurkannya Gedung Societeit de Harmonie di jalan Rijswijk , Batavia Centrum .untuk parkir sekretariat negara dan perluasan jalan. Atas perintah Wakil Presiden.

Gedung tua yang amat bersejarah itu dibangun pada tahun 1811 atas perintah Letnan Gubernur jenderal Sir Stamford Raffles.

Raffles juga yang meresmikan pembukaan club elite tersebut dengan melemparkan seluruh anak kunci gedung kedalam sungai Ciliwung yang mengalir tepat didepan Societeit. Dengan maksud dan harapan bahwa club elite tersebut tidak akan pernah ditutup sepanjang sejarah.

Gedung yang berdiri megah diwilayah tanah air Indonesia itu menjadi kebanggaan yang luar biasa karena sejarah panjang selama ratusan tahun yang terkandung didalamnya,elegansi tiada tara dari  para tamu tamu nya para kaum super elitis, yang sengaja berdandan dan berdansa,  peristiwa peristiwa yang terjadi  selama ratusan tahun di tempat tersebut, club  yang sangat trendy untuk bergossip ria dan intrick demi intrick berseliweran diantara para politikus  zaman panjajahan  terjadi didalam gedung ini, ia juga pernah dinobatkan sebagai gedung komersial terindah diseluruh Asia Tenggara.

SOCIETEIT de HARMONIE te KAWISARI di Wlingi yang tampil sederhana nan elegance ini, pada tahun rentang waktu 1900 an, mengingatkan kita akan sejarah “Cafe Maxim*s de Paris “, a place to be seen,  pusat gossip dan intrick para selebrity Internasional.

Keunikan para langganannya tidak jauh bedanya dengan langganan Kawisari yang mempunyai keunikan tersendiri seperti Madam Margrethe, yang selalu memilih duduk di tengah hutan Perkebunan Kawisari dan Sengon yang berlokasi didekat  bangunan club ini.  

Yang ia gambarkan sebagai “ a dream on the Orient Express “, kegemarannya menulis surat kepada Agatha Christie, penulis novel novel kelas wahid, yang saat itu sedang berada di Istanbul sungguh mewarnai setiap  kehadirannya di Cafe  Harmonie.

TUGU, sebagai pemilik satu satunya dari Perkebunan Kopi kawisari seluas 850 hektar dilereng gunung Kelud, mengenang sejarah Harmonie di perkebunan yang indah ini dan selalu teringat kepada  ucapan Raffles :

“….. Jika anda tidak bisa membangunnya,

maka janganlah anda menghancurkannya”…..

Ucapan letnan jenderal Sir Stamford Raffles diawal abad 19 ini sungguh membekas dihati kami keluarga TUGU. Untuk itulah, nama club zaman penjajahan ini kami hadirkan kembali sebagai tetenger akan betapa romantisnya sejarah bangsa Indonesia yang oleh sebagian penguasanya sendiri telah dilupakan.

Tentu bentuk bangunan di Perkebunan Kawisari dan kesemuanya, sejak doeloe dan sekarang,  tidak mungkin ada yang sama dengan asli club elite tersebut.

Namun penghancuran Societeit aslinya di Batavia yang sangat dramatis di Bulan Maret 1985, akan terus dikenang sebagai “dark day”  dihati seluruh umat manusia yang mencintai peradaban…

Ini tragedi luar biasa yang sewajarnya memberi pelajaran berharga bagi generasi penerus bangsa Indonesia agar penghancuran gedung tua yg sangat bersejarah dimanapun berada tidak boleh terulang lagi…

SOCIETEIT de HARMONIE te KAWISARI WLINGI, BLITAR

Perkebunan Kopi  Kawisari 2-2-2022.

Video

Photo Gallery

Ribbon Left

SOCIETEIT DE HARMONIE TE KAWISARI

Manjakan diri Anda dengan mengikuti Tugu Kawisari Plantation Coffee Journey dan nikmati tenangnya beristirahat di villa yang terinspirasi dari Societeit de Harmonie te Batavia yang legendaris.

Societeit de Harmonie te Kawisari memiliki lima kamar yang indah dan luas – dilengkapi dengan pemandangan rindang perkebunan yang tenang. Luangkan waktu sejenak untuk mengelilingi api unggun dan menikmati nikmatnya barbeque di bawah seribu bintang, dan jelajahi perkebunan untuk menemukan harta tersembunyi yang ditawarkan Kawisari.

Termasuk :
Sarapan, Camilan Tradisional Lokal, Makan Siang, dan Makan Malam.

Ribbon Right

Master Suite

Dengan nuansa pedesaan yang menawan dan tenang, Master Suite seluas 69-meter persegi ini merupakan kamar terbesar di villa ini. Kamar ini terdiri dari ruang tamu, kamar mandi yang luas, dan ruang makan pribadi. Kamar ini pilihan yang sempurna untuk masa inap yang lama.

Standard Suite

Kawisari Plantation House memiliki 3 suite standar yang semuanya memiliki gaya open-plan dilengkapi dengan dua tempat tidur queen-size, kamar mandi, dan ruang tamu. Dengan luas 41-meter persegi, kamar ini dapat menampung hingga 4 tamu dengan nyaman, menjadikannya pilihan yang tepat untuk keluarga atau grup.

Junior Room

Junior Room ini berukuran 11-meter persegi, dilengkapi dengan tempat tidur double, meja rias, dan meja kerja. Kamar memiliki akses ke kamar mandi bersama tepat di luar kamar dan sangat cocok untuk solo traveler atau untuk persinggahan singkat.

Fasilitas & Layanan

Fasilitas Kamar

Ribbon Left

THE KAWISARI EXPERIENCES

Bangun dan nikmati aroma kopi yang baru dipanggang di perkebunan kopi tertua di Jawa yang juga merupakan perkebunan kopi organik terbesar di Indonesia, terletak di lereng Gunung Kelud & Gunung Kawi yang megah, sekitar 600-1.200 meter di atas laut. Untuk benar-benar tenggelam dalam warisan, budaya, dan keindahan alam Perkebunan Kopi Kawisari, kami menyarankan Anda untuk mencoba beberapa kegiatan yang dapat dinikmati di bawah ini:

Sunset Panorama

THE KAWISARI COFFEE MUSEUM TOUR


Luangkan waktu untuk menemukan sejarah dan cerita menarik dari Perkebunan Kopi Kawisari yang merupakan perkebunan kopi tertua di Jawa sejak 1870. Mulai dari foto-foto lama, papan nama, transkrip, pakaian,hingga telepon jaman dahulu, bersiaplah untuk tenggelam dalam alur cerita Perkebunan Kopi Kawisari di masa kurang lebih 150 tahun lalu, seperti yang diceritakan dari generasi ke generasi oleh masyarakat Kawisari.

Tidak Dipungut Biaya

THE KAWISARI
COFFEE MUSEUM

Museum Tour
Sunset Panorama

PICNIC BY THE RIVER

Sarapan / Kopi Pagi / Makan Siang / Sajian Teh Sore


Nikmati piknik nan unik dan mewah di tepi sungai dengan pemandangan sawah dan hutan tropis yang dikelilingi pemandangan alam, sembari menikmati hidangan tradisional serta kopi Kawisari yang baru dipanggang dan diseduh serta ragam pilihan teh Jawa.

PICNIC
BY THE RIVER

Picnic By The River
Sunset Panorama

HIKING THE KAWISARI PLANTATION


Memiliki berbagai jalur pendakian dengan beragam tingkat kesulitan mulai dari 1-4 jam, Anda dapat berkonsultasi dengan kepala pelayan Anda untuk peta jalur pendakian untuk mendaki sendiri atau ditemani dengan pemandu.

Aktivitas bebas untuk mendaki tanpa pemandu

HIKING THE
KAWISARI PLANTATION

Hiking
Sunset Panorama

THE KAWISARI COFFEE TOUR


Nikmati tur santai di sekitar perkebunan, termasuk berjalan-jalan dan menggunakan mobil perkebunan untuk belajar tentang bagaimana kami menanam biji kopi Jawa terbaik yang juga pemenang penghargaan; mulai dari pembibitan hingga proses panen, hingga dari pemetikan ceri kopi ke pemanggangan. Anda juga akan mempelajari cara tradisional memanggang biji kopi turun-temurun yang telah diwariskan selama lebih dari satu abad.

Tur ini termasuk makan siang tradisional yang disajikan oleh penduduk Kawisari di lembah perkebunan, serta mencicipi kopi Kawisari Arabika dan Robusta.

Pelajari lebih lanjut tentang Kopi Kawisari di buklet Kopi Kawisari yang dapat Anda temukan di Kawisari Plantation House.

THE KAWISARI
COFFEE TOUR

Kawisaricoffee Tour
Sunset Panorama

THE KAWISARI CLOVE CLASS


Selain pohon kopi robusta dan arabika, 550 hektar kebun Kawisari juga memiliki 3.800 pohon cengkeh.

Pada awal 200 SM, rombongan dari Jawa menuju ke sebuah istana dinasti Han Cina dengan menyimpan cengkeh di dalam mulut mereka untuk mengharumkan napas selama pertemuan dengan sang kaisar. Selama akhir abad pertengahan, cengkeh digunakan di Eropa untuk mengawetkan, membumbui, dan menghias makanan. Budidaya cengkeh pada saat itu hampir sangat terbatas di Indonesia, dan pada awal abad ke-17 Belanda membasmi cengkeh di seluruh pulau kecuali Amboina dan Ternate untuk menciptakan kelangkaan dan mempertahankan harga tinggi. Pada paruh kedua abad ke-18, Prancis menyelundupkan cengkeh dari Hindia Timur ke pulau-pulau Samudra Hindia dan New World dan berhasil mematahkan monopoli Belanda.

Indonesia kini menjadi produsen cengkeh terbesar di dunia, diikuti oleh Madagaskar, Tanzania, dan Sri Lanka.

Pelajari tentang penanaman cengkeh Jawa serta proses panennya di Kawisari.

THE KAWISARI
CLOVE CLASS

Kawisaricoffee Clove Class
Sunset Panorama

THE KAWISARI RUBBER CLASS


Jawa Timur merupakan produsen karet terbesar ke-3 di Indonesia.

Pada tahun 1864 tanaman karet pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Awalnya, karet ditanam di Kebun Raya Bogor sebagai tanaman koleksi dan kemudian dikembangkan ke beberapa daerah di Indonesia sebagai tanaman komersial. Saat itu, pemerintah Belanda mengembangkan karet karena kopi dan tembakau yang menjadi pasar andalan mereka sedang menurun.

Pemerintah Belanda mengundang investor dari negara lain untuk mengembangkan industri karet di Hindia Belanda. Perusahaan asing pertama yang menanam karet dan mengelolanya secara komersial di Indonesia adalah Harrison and Crossfield Company yang membuka pasar perkebunan karet di Malaysia. Setelah itu, diikuti oleh perusahaan lain, seperti Sociente Financiere des Caoutchous dari Belgia pada tahun 1909, dan perusahaan gabungan antara Belanda dan Amerika Serikat, Holland Amerikaanse Plantage Maatschappij pada tahun 1910-1911. Belanda memberikan dukungan penuh kepada investor asing untuk mengembangkan industri karet di Indonesia. Mereka memfasilitasi proses pembukaan lahan, penyediaan tenaga kerja, infrastruktur, teknologi pengolahan dan pemasaran. Konsesi sewa tanah dalam perjanjian jangka panjang hanya dikenakan pajak sebesar 1-2% dari biaya pembukaan lahan dan tenaga kerja dibayar sangat rendah.

Kini, Perkebunan Kawisari mendedikasikan 130 hektar lahannya untuk 62.100 pohon karet, menghasilkan 10 -15 ton karet per tahun.

Ambil kelas ini untuk mempelajari lebih lanjut mengenai bagaimana proses menanam, memanen, dan memproses karet di Kawisari. Pelajari dan saksikansecara langsung cara mengekstrak karet dari pohon di pagi hari.

THE KAWISARI
RUBBER CLASS

Kawisari Rubber Class
Sunset Panorama

COFFEE CUPPING AT THE KAWISARI


Pelajari dan temukan berbagai rasa kopi Kawisari, mulai dari robusta organik, arabika, peaberry, longberry, serta berbagai kopi infused (fermentasi).

COFFEE CUPPING
AT THE KAWISARI

Coffee Cupping
Sunset Panorama

HORSERIDING-WATERFALL STOP & MOUNTAIN VIEW


Nikmati kehidupan pedesaan di atas kuda yang akan membawa Anda melewati hutan, air terjun, serta menikmati pemandangan indah di atas bukit, dengan berhenti di platform Kawisari Mountaintop Point untuk menikmati secangkir kopi atau anggur nan nikmat dimanjakan dengan pemandangan paling menakjubkan Gunung Kawi dan Gunung Kelud.

HORSERIDING-WATERFALL STOP & MOUNTAINS VIEW

Horseriding

ORGANIC VEGETABLE NURSERY


Kunjungi kebun pembibitan untuk belajar menanam dan merawat sayuran organik Kawisari, mulai dari kangkung, kubis, rempah Vietnam, dan tumbuhan organic lainnya.

ORGANIK
VEGETABLE NURSERY

Organic Vegetable Nursery

TRADITIONAL COOKING CLASS


Pelajari bagaimana memasak makanan Kawisari khas Jawa Timur yang sederhana dan lezat dari koki Kawisari – Ibu No dengan menggunakan bahan segar dari perkebunan yang langsung dipanen pada hari yang sama.

TRADITIONAL
COOKING CLASS

Traditional Cooking Class

BONFIRE & BBQ UNDER THE STARS


Nikmati sejuknya pegunungan di bawah sejuta bintang, ditemani dengan hangatnya api unggun untuk memanggang marshmallow dan jagung rebus Anda.

BONFIRE & BBQ
UNDER THE STARS

Bonfire & BBQ
Ribbon Right

Tetap Terhubung dengan Kami

© Perkebunan Kopi Kawisari

Logo Kawisaricoffee

Logo Kawisaricoffee
Logo Kawisaricoffee